1
PERMULAAN
Lantai 3 kamar 314-b Apartement T-5, Tea Leaf Road...
“… |
Kabel penghubung intercom antar kelas, diduga menjadi pemicu utama timbulnya arus pendek yang kemudian menjadi percikan api kecil, dan terus membesar hingga hampir saja membakar tiga perempat dari gedung sekolah kedutaan itu. Hal ini bertentangan dengan isi dari Chip-Memmo milik Guardcy-Bo sekolah yang sudah rusak. Pada memori terakhir, tak terlihat kabel atau alat-alat elektronik lainnya yang rusak…dari data tersebut Policy-Bo masih berusaha menyelidiki kasus yang tidak lazim ini…Diperkirakan tiga korban luka-luka akibat terkurung di dalam api sekarang masih dirawat secara intensif di NewWell Town Hospital…sedangkan seorang gadis kecil, diperkirakan berusia delapan sampai sepuluh tahun, selamat tanpa luka bakar sedikitpun di tubuhnya…”
Gadis berkacamata itu menuangkan sedikit healthy Juice-Orange pada gelas besarnya. Tangan kanannya memegang baju yang baru saja di setrikanya.
Lagi…tiga kasus sebelumnya saja belum selesai…Gumamnya tidak mengerti dalam hati. Pandangan matanya masih belum lepas dari televisi kuno miliknya tersebut. Ya, seharusnya sekarang bukan jamannya lagi televisi seperti itu…itu kan diproduksi hampir seabad yang lalu!!
Tapi mau bagaimana lagi…berapa sih gaji dia sebagai wartawan lepas? Mana cukup untuk membeli sebuah 3d TransNews yang harganya sama seperti ia bekerja rodi selama lima tahun bahkan lebih…?!
Pikirannya kembali lagi melayang pada peristiwa dua bulan yang lalu. Dimulai dengan kasus terbakarnya apartemen seorang pengusaha kaya yang secara tiba-tiba tersambar petir hingga hancur. Padahal pihak Meterologi menjelaskan tidak ada gejala alam atau cuaca buruk pada hari itu. Hingga sampai saat inipun, mereka masih berusaha menyelidiki terjadinya ‘petir nyasar’ yang misterius itu.
Lalu kasus selanjutnya terjadi satu bulan kemudian. Pusat perbelanjaan paling ramai di NewWell Town, NěwStyle Dept. Store terpaksa harus menanggung kerugian ribuan Zaph, atas serangan ribuan hewan pengerat, yang kemudian membuat para pengunjungnya ketakutan dan panik. Jelas ini perbuatan iseng. Tapi, siapa? Dan apa mungkin? Lalu... bagaimana? Hufh... pertanyaan ini juga masih belum terjawab ketika kasus ketiga terjadi.
Tepatnya 2 minggu setelah kejadian serangan tikus, seorang dokter, ditemukan tewas kehabisan nafas, karena terjerat di dalam ikatan sejenis tumbuhan akar di ruang prakteknya, padahal di dalam ruang praktek itu tidak ditemui tumbuhan yang dimaksud. Lalu letak ruangannya yang cenderung jauh dari lantai dasar membuat kasus ini terasa semakin aneh dan misterius. Tumbuhan yang menjeratnya juga bukanlah jenis tumbuhan yang biasa, melainkan jenis flora yang sangat langka, dan hanya tumbuh 1 abad yang lalu –kalaupun ada, hanya fosilnya saja, itupun tidak sesegar yang di temukan di TKP-, saat ini sampel dari tumbuh-tumbuhan itu masih diteliti oleh para ilmuwan.
Dan sekarang –semoga saja yang terakhir-, kebakaran yang secara tiba-tiba menyerang dengan penyebab yang tak jelas…aku nggak habis pikir, entah apa lagi nanti peristiwa-peristiwa aneh yang akan menghantui kota ini. Ucap Zha dalam hati heran sekaligus penasaran.
Buggh!! Sebuah pukulan keras mendarat di punggung kurus wanita berkacamata itu.
“Adaaaw! Sakiiiit!” raungnya sambil mengelus punggungnya, ia berbalik cepat kearah belakang. Dibelakangnya sebuah Servcy-Bo menatapnya garang.
“Nona Zha, sekarang sudah waktunya anda mandi! Dan tidak ada bantahan!!” ujarnya galak, suaranya serak tapi nyaring di telinga, seperti nenek-nenek tua yang bawel.
“Dasar cy-bo bodoh! Kau itu hanya pembantu disini! Dasar menyebalkan!”
Buggh!! Tangan besi itu kembali mengayun mengenai punggung Zha. Untuk kedua kalinya Zha menggeliat kesakitan. Huh!! Heran deh, Mom kok ngasih cy-bo yang programnya udah rusak macam gini sih!! Gerutunya dalam hati jengkel. Tiap hari aku terus diteror dan dianiaya oleh cy-bo goblok ini.
“Sudah saatnya mandi nona Zha, dan dilarang maembantah!”
Zha berdiri dan beranjak dari duduknya. Ia menatap Servcy-Bo miliknya itu kesal. Tiap pagi pasti seperti ini, aku jadi ragu, sebenarnya mom rela nggak sih ngelepasin aku belajar mandiri di sini, rutuk Zha kesal sekali. Ekor matanya menangkap tangan Servcy-Bo yang sudah mulai naik, siap-siap untuk memukulnya lagi. Zha meloncat kekanan untuk menghindarinya.
Sambil menjulurkan lidahnya ia berkata, “ Tidak semudah itu…weee…dasar cy-bo goblok!” lalu gadis 20 tahun itu berlari meninggalkan Servcy-Bo, yang sudah siap-siap memukul kembali.
***
di dalam AirTrans...
Aduuuh, terlambat lagi…pasti bos marah besar deh…ujar Zha dalam hati panik. Puluhan perasaan seperti takut, khawatir, dan cemas menghantuinya. Aduh kenapa AirTrans ini jalannya lama sekali sih…gumamnya cemas.
Ini sudah kesekian kalinya, Zha melihat Otwatch miliknya yang seharusnya sudah masuk museum itu. Dan setiap selesai melihat, tergambar jelas di wajahnya kepanikan yang teramat sangat.
Zha mencoba menenangkan dirinya dengan menatap kearah luar jendela AirTrans yang dinaikinya, ia menyentuh permukaan kaca untuk membuka jendela disampingnya tersebut. Kaca berteknologi Touchscreen itu segera memberikan beberapa klu pada Zha, untuk kenyamanannya. Zha memilih membuka separuh jendela. 5 detik berselang, bagian atas dari jendela AirTrans itu seperti menggulung dirinya sendiri, sehingga kaca di bagian bawahnya terangkat, hingga terbuka setengah dari luas kaca seluruhnya.
Zha merasakan segarnya angin menerpa wajah halusnya. Zha membenarkan letak kacamatanya yang bergeser beberapa senti dari ujung hidungnya, untuk beberapa saat, ia sudah lupa, kalau ia sudah terlambat.
Dibawah sana ia melihat sebuah kompleks tempat tinggal yang lumayan besar, ya…kompleks tempat tinggal khusus untuk orang-orang muslim. Entah kenapa setiap kali melihatnya dada Zha terasa damai dan juga rasa rindu yang tiba-tiba saja menghentak. Zha mengeluarkan kepalanya keluar jendela untuk melihat kompleks perumahan itu lebih jelas lagi.
“Peringatan, Berbahaya mengeluarkan anggota badan keluar dari AirTrans ini…” tiba-tiba terdengar suara operator otomatis yang terpasang di AirTrans tersebut.
“Persetan dengan semua itu…” Jawab Zha sambil tersenyum nakal.
Ia mengikat rambut ikal coklatnya yang melambai tertiup angin.
Dibawahnya anak-anak kecil memakai kerudung yang seragam berlarian dan saling berkejaran. Tiba-taba salah satu dari mereka ada yang terjatuh karena tersandung batu, serempak yang lainnya membantu menolong si anak yang tejatuh itu. Zha melihatnya sambil tersenyum.
Zha tidak sadar bahwa dibelakang AirTrans yang ia naiki sedang terjadi balapan AirMoto yang dilakukan oleh anak-anak remaja tanggung. AirMoto-AirMoto itu melaju dengan cepatnya.
Zha tidak sempat menyadarinya. Ketika ia menyadarinya, 200 meter dibelakangnya sebuah AirMoto melaju dengan kecepatan yang tinggi ke arahnya.
Zha membelalakkan matanya terkejut dan membuka mulutnya takut, “Waaaaaaaaaaaaaaaa….!!!!” Jeritnya menakutkan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar